jump to navigation

Mengukur Janji Konsistensi UI June 15, 2007

Posted by dianika wardhani in Berita, Catatan Kecil.
trackback

Satu kali saya mendapat informasi dari rekan saya, Kreshna tentang pemilihan rektor Universitas Indonesia (UI). Tak ada yang istimewa, menurut saya. Akan tetapi, ada calon lain dari UI, begitu kata Kreshna. Oh iya?? Saya pun penasaran. Lalu saya pun berkunjung ke situs UI. Ternyata memang benar. Ia bukanlah orang biasa. Setidaknya itu menurut saya yang sekian waktu berinteraksi dengannya.

Hmm.. menarik juga… artinya apa yang dilakukan oleh Universitas Indonesia. Satu terobosan yang saya kira sangat berani meski sebenarnya itu bukan hal istimewa bagi institusi pendidikan tinggi… Apalagi dengan sekian atribut yang dimiliki UI. Itu pun saya tahu dari tulisan di sini.

Akan tetapi saya lantas bertanya dalam hati adakah itu memang keinginan luhur berniat membuka diri atau memang sekadar memantaskan diri sebagai universitas klas dunia yang memang sudah seharusnya membuka diri? Kalau memang itu hanya keinginan abu-abu, atau niat menghadirkan calon luar UI sekadar sebagai calon pemecah suara dan sekali lagi hanya pantes-pantesan??

Apapun lah, yang pasti UI sudah mengumumkan keinginannya untuk membuka diri dengan membuka peluang bagi calon luar UI. Seharusnyalah kita salut dan angkat topi atas keberanian besar mereka. Tentunya UI harus konsekuen karena mereka pun, khususnya calon dari UI, juga tahu sekaligus paham siapapun yang berani mendaftarkan diri sebagai calon pemegang pucuk pimpinan universitas bonafid itu tentu bukan orang sembarangan. Dan memang sepertinya ia bukan orang sembarangan.

Calon luar itu tentu bukan orang biasa. Ia, pastinya telah berkaca tentang kemampuannya. Ia, tentu sadar diri dengan kompetensinya. Tinggal tunggu tanggal mainnya. Adakah UI benar2 konsisten dg pilihannya itu? Atau UI malah berbalik untuk tidak lagi memimpin perubahan? Bagaimana bentuk azas keterbukaan ala UI? Kita tunggu saja…

Comments»

1. arul - June 15, 2007

wah hebat dong UI, berfikir bahwa membangun UI bukan berarti orang dalam ajah yang bisa….
Kalo menurut saya, Rektor adalah orang yang mampu memanajemeni sistem pendidikan.
Yah gak apa2 dari dalam (dosen) tapi jangan sampe terganggu sistem akademiknya.

2. Daniel M. Rosyid jadi Bakal Calon Rektor UI « Insan Perubahan - June 16, 2007

[…] Iseng-iseng buka http://www.ui.edu, karena tertarik apa yang diposting mbak dianika berjudul Mengukur Janji Konsistensi UI tentang bakal calon Rektor UI yang sudah terbuka bagi calon di luar UI sendiri. Siapa sih orang itu […]

3. dianika - June 18, 2007

Hebat memang UI.. Salut juga… Dan sudah barang tentu mereka telah siap dengan deretan konsekuensi seiring dengan dibukanya kesempatan menerima orang luar itu.

Seperti yang saya bilang, tinggal melihat proses panjang UI untuk konsisten membuktikan sikap tersebut. 😀

4. ewepe - June 23, 2007

Yep..memang sebaiknya kita tidak gampang memuji. Etika memuji, salah satunya adalah memuji karena sutau keberhasilan. So, sebaiknya kita simpan dulu pujian kita…ntar kalau sudah terbukti sistem/ kultur baru yg dibangun UI berjalan dengan baik…jangan segan acungkan dua jempol even kalau Pak Daniel M Rosyid memang berhasil membuktikan niatan beliau untuk memimpin UI membayar utangnya pada RI

5. dianika - June 25, 2007

Kayaknya memang pendukung pak Daniel Rosyid nih…:D
Yah ..memang benar kata Anda bahwa terlalu pagi memang untuk memuji. Akan tetapi, apa salahnya to klo memberikan apresiasi buat yang telah berani melakukan langkah lebih maju…

Salute 😀

6. kampret nyasar! - June 27, 2007

Let the best man/person for the institution lead the way… either this would be an internal or external candidate..

7. yogi pramadhika - June 28, 2007

selamat kepada UI karena angin perubahan telah menerpa.
UI semakin terbuka untuk semua.
semoga usaha ini semakin membuat UI bermanfaat bagi semua,

tak ada salah bagi pak Daniel,
ketika kita berbicara tentang problematika pendidikan bangsa,
maka tak bisa dipandang sebelah mata
tak ada arogansi, dan pembeda-beda’an, yaitu siapa yang akan menyelesaikan semua itu.
siapapun yang kompeten, dan capable tentu berhak turut serta.

siapa mengira jika ternyata pak Daniel yang notabene dari luar UI
memiliki visi, misi, strategi, dan program-program yang dapat mengoptimalkan peran dan fungsi UI sebagai salah satu Universitas ternama dan terbaik di Indonesia.

jika diijinkan mengutip istilah dari Tukul Arwana, janganlah “under estimate” terlebih dahulu.
saya memandang pencalonan pak Daniel untuk menjadi Rektor UI adalah suatu usaha beliau untuk mencari ruang dan wahana baru, yang lebih luas, berpengaruh, dan bisa lebih bermanfaat demi kemaslahatan bangsa.

semoga Pak Daniel diberikan kekuatan dan kesabaran menjalani ini.

maaf jika salah

wassalam.

Yogi Pramadhika Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kelautan FTK-ITS


Leave a reply to dianika Cancel reply